ULAR EDOR
(Calloselasma rhodostoma)
(Calloselasma rhodostoma)
Nama umum yg sudah populer ular ini adalah ular tanah. Beberapa nama lain di antaranya ialah ular bandotan/oray gibug/oray bedudak/ular kapak & ular bedor. Nama edor yg diberikan penduduk setempat mungkin berasal dari kata bedor, yang berarti panah. Dinamakan demikian karena kepalanya mirip ujung anak panah, berbentuk segitiga. Ular ini memang tergolong ular berbahaya. Ia dapat menyambar mangsanya dgn lompatan pendek & cepat dgn arah yg tepat, melejit seperti anak panah. Karuan saja ia pantas bila disebut ular panah.
Pada waktu pertama-tama ular ini ditemukan, ia diberi nama Trigonocephalus rhodostoma. Beberapa nama lain terdahulu di antaranya ialah Ancistrodon rhodostoma & Agkistrodon rhodostoma. Tetapi nama ilmiah yg berlaku sekarang adalah Calloselasma rhodostoma; termasuk dlm suku/famili VIPERIDAE. Panjang tubuh ular dewasa jantan antara 350 – 800 mm & ular betina sampai 1045 mm.
Ular edor tdk hanya terdapat di Karimunjawa, tetapi juga di daratan Jawa & P. Kangean. Sebarannya sangat terbatas, tidak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku maupun Papua. Di Pulau Jawa-pun ia hanya ditemukan di Jawa Barat & beberapa tempat di Jawa Timur: di Surabaya, Malang & Kediri. Di luar Indonesia, ular ini terdapat di Thailand, Vietnam & Semenanjung Malaya bagian utara.
Habitat ular edor adalah daratan (terrestrial), selalu di atas tanah, tdk dpt memanjat pohon. Ia bersembunyi di bawah serasah/daun-daun kering, akar & batu-batuan. Jenis ular ini hidup di daerah yg kemaraunya berlangsung sedikitnya satu bulan sampai empat bulan dlm setahun.
Sifat hidupnya nocturnal, artinya ia giat mencari makan (mangsa) pd waktu malam. Pada waktu siang ia tidur di bawah akar atau batu-batuan. Corak warna tubuhnya yg mirip dgn lingkungannya, sehingga ia dpt menyamar (berkamuflase) seperti warna lingkungannya sehingga mata kita harus jeli agar dapat mengenalnya pada waktu siang hari pd jarak pandang yg tdk terlalu jauh. Memang, biasanya orang yg menjadi korban patukan ular ini tidak menyadari bahwa di dekatnya ada ular edor melingkar yg mendekam tak bergerak dgn posisi kepala mendongak siap menyergap bila ada musuh mendekat.
Sikapnya yg pendiam pd siang hari & patukannya yg mematikan, membuat banyak orang merasa ngeri menghadapi ular ini. Tapi sebenarnya jarang sekali ada kasus orang dipatuk ular edor, sebab selain langka, ia juga tdk garang. Kalau tdk tersentuh atau terpijak tdk akan menyerang orang. Kehadirannya juga umumnya jauh dari hunian masyarakat.
Pada waktu pertama-tama ular ini ditemukan, ia diberi nama Trigonocephalus rhodostoma. Beberapa nama lain terdahulu di antaranya ialah Ancistrodon rhodostoma & Agkistrodon rhodostoma. Tetapi nama ilmiah yg berlaku sekarang adalah Calloselasma rhodostoma; termasuk dlm suku/famili VIPERIDAE. Panjang tubuh ular dewasa jantan antara 350 – 800 mm & ular betina sampai 1045 mm.
Ular edor tdk hanya terdapat di Karimunjawa, tetapi juga di daratan Jawa & P. Kangean. Sebarannya sangat terbatas, tidak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku maupun Papua. Di Pulau Jawa-pun ia hanya ditemukan di Jawa Barat & beberapa tempat di Jawa Timur: di Surabaya, Malang & Kediri. Di luar Indonesia, ular ini terdapat di Thailand, Vietnam & Semenanjung Malaya bagian utara.
Habitat ular edor adalah daratan (terrestrial), selalu di atas tanah, tdk dpt memanjat pohon. Ia bersembunyi di bawah serasah/daun-daun kering, akar & batu-batuan. Jenis ular ini hidup di daerah yg kemaraunya berlangsung sedikitnya satu bulan sampai empat bulan dlm setahun.
Sifat hidupnya nocturnal, artinya ia giat mencari makan (mangsa) pd waktu malam. Pada waktu siang ia tidur di bawah akar atau batu-batuan. Corak warna tubuhnya yg mirip dgn lingkungannya, sehingga ia dpt menyamar (berkamuflase) seperti warna lingkungannya sehingga mata kita harus jeli agar dapat mengenalnya pada waktu siang hari pd jarak pandang yg tdk terlalu jauh. Memang, biasanya orang yg menjadi korban patukan ular ini tidak menyadari bahwa di dekatnya ada ular edor melingkar yg mendekam tak bergerak dgn posisi kepala mendongak siap menyergap bila ada musuh mendekat.
Sikapnya yg pendiam pd siang hari & patukannya yg mematikan, membuat banyak orang merasa ngeri menghadapi ular ini. Tapi sebenarnya jarang sekali ada kasus orang dipatuk ular edor, sebab selain langka, ia juga tdk garang. Kalau tdk tersentuh atau terpijak tdk akan menyerang orang. Kehadirannya juga umumnya jauh dari hunian masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar